Kamis, 02 Oktober 2025

KOMUNIKASI PENYIARAN DAKWAH Reformulasi Penyiaran Dakwah di Era Komunikasi Modern

KOMUNIKASI PENYIARAN DAKWAH Reformulasi Penyiaran Dakwah di Era Komunikasi Modern





Penulis:

Ibrahim


Cetakan Pertama:

September 2025


Desain Cover & Lay out:

Fahmi Ichwan

 

Diterbitkan : Top Indonesia

Alamat Jalan Purnama Agung VII Pondok Agung Permata No Y35 Pontianak Kalaimantan Barat


All Right Reserved

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Tidak dibenarkan menerbitkan ulang atau memperbanyak karya in
i Tanpa sepengetahuan dan izin tertulis dari penulis (penerbit)



xiv + 246 Halaman 16 cm x 24 cm


Komunikasi Penyiaran Dakwah (KPD) adalah salah satu matakuliah utama – substansi di Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) IAIN Pontianak. Sebab matakuliah ini memberikan bekalan wawasan, pengetahuan dan pengalaman yang bersentuhan langsung dengan keilmuan komunikasi dan penyiaran Islam.

Dengan kata lain, matakuliah ini merupakan satu mata kuliah yang disiapkan untuk memberikan keahlian komunikasi bagi mahasiswa dan calon sarjana komunikasi penyiaran Islam, yakni bagaimana seharusnya dakwah disiarkan – disebarluaskan melalui media komunikasi masa atau media penyiaran. Sebab dakwah atau pesan Islam yang selama ini hanya mengandalkan komunikasi face to face di ruang pengajian, masjid, atau di mimbar-mimbar jum`at dan majlis taklim, dirasakan sangat terbatas daya jangkau dan aksesnya.

Di sisi lain, kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) modern telah menjadi realitas hari-hari masyarakat kita, sebuah kenyataan yang tak terelakkan adanya. TIK hari ini bukan lagi persoalan trand dan gaya-gayaan kemewahan, melainkan kebutuhan komunikasi sosial kita. TIK dengan salah satunya perangkat komunikasi pintar (smartphone-android) hari ini bukan lagi menjadi ciri komunikasi kelompok elit tertentu saja, tapi sudah menjadi kebutuhan hari-hari dalam komunikasi masyarakat umum. Dan, melalui perangkat komunikasi pintar itu pula semua jaringan komunikasi, flatform media komunikasi sosial dengan mudah diakses, termasuk media penyiaran dakwah berupa televisi, radio, dan media online lainnya.


Kumpulan Ulama Kalimantan Barat

Kumpulan Ulama Kalimantan Barat






Penulis:

Agus Kurniawan, Baidhilah Riyadi, Nelly Mujahidah, Anwar, Zulkifli AH, Subro, Suhendi Aditama, Patmawat, Istiqomah, Eno Sanusi, Jaelani, Ihsan Nurmansyah Sherli Kurnia Oktavianan, Abang Mohd. Firman


Editor:

Muhamad Tisna Nugraha




Diterbitkan : Top Indonesia

Alamat Jalan Purnama Agung VII Pondok Agung Permata No Y35 Pontianak Kalaimantan Barat


Cetakan 1,  September  2025

Pontianak, Kalimantan Barat

vi + 154 hal, 14,8 x 21 cm


Ulama adalah pelita dalam kegelapan, penjaga moral dalam dinamika zaman, dan benteng keimanan di tengah arus perubahan. Untuk itu, sejarah Islam di Kalimantan Barat tentunya tidak dapat dilepaskan dari kontribusi besar para ulama yang telah dengan sepenuh hati mencurahkan hidupnya untuk mendidik umat, menyebarkan dakwah, dan membangun masyarakat yang beradab. Sayangnya, tidak sedikit dari nama-nama besar mereka yang seiring waktu mulai terlupakan, atau hanya dikenal di kalangan terbatas. Oleh karena itu, penerbitan buku ini menjadi langkah strategis yang sangat penting: tidak hanya untuk mendokumentasikan jejak langkah mereka, tetapi juga untuk menghadirkan kembali perjuangan dan keteladanan mereka ke tengah ruang publik, khususnya kepada generasi muda yang haus akan sosok-sosok panutan yang autentik, membumi, dan berintegritas.


Rabu, 10 September 2025

Pengembangan pembelajaran dengan metode sentra/  Beyond center in circle time (BCCT)

Pengembangan pembelajaran dengan metode sentra/ Beyond center in circle time (BCCT)

 








Penulis: 

Rosita, M.Pd. Amita Diananda, M.Si. Rahma Mardia, M.Pd. Fitria Ulfah, M.Pd. Neneng Alawiyah, M.Pd. Dwi Puji Lestari, M.Pd. Imas Masitoh, M.Pd.

Editor: M. Munir Waspada, MPA, Naila Attamimi, M.Pd.


Layoutdan  Design Cover: Yudha Rudiana


 Penerbit: TOP Indonesia
 Jalan Purnama Agung VII Pondok Agung Permata Y35, 
Pontianak, Kalimantan Barat

21,5 x 27 cm  vi +161 Halaman

Buku dengan judul “Pengembangan Pembelajaran Dengan Metode Sentra/Beyond Center In Circle Time (BCCT)” ini dirancang untuk memberikan ruang bagi anak-anak belajar secara aktif, kreatif, dan menyenangkan. Melalui interaksi yang terstruktur namun fleksibel, anak-anak diberi kesempatan untuk mengembangkan berbagai keterampilan, baik kognitif, sosial, emosional, maupun motorik dalam suasana yang penuh kebersamaan. Pendekatan ini bukan hanya menekankan pada proses pembelajaran yang berpusat pada anak, tetapi juga mendorong keterlibatan seluruh aspek kehidupan anak dalam suasana yang holistik dan inklusif.

Komunikasi  Profetik  Sebuah Pemahaman Dasar

Komunikasi Profetik Sebuah Pemahaman Dasar

 


Penulis: 

Ahmad Sopyan - Hafid Huddin-Lukmanul Hakim - Mursam


Layout dan Editor: YUSUF AN-NASIR 

 Design Cover: LUKMANUL HAKIM 

 Penerbit: TOP Indonesia
 Jalan Purnama Agung VII Pondok Agung Permata Y35, 
Pontianak, Kalimantan Barat


Komunikasi tak selamanya netral. Ia bisa menghidupkan, tapi juga membunuh makna. Ia bisa membangun, tapi juga bisa meruntuhkan martabat manusia. Maka komunikasi profetik datang seperti angin pagi yang menyibak kabut. Dengan membawa napas kenabian, ia mengajarkan bahwa kata-kata bukan hanya bunyi, tetapi titipan nilai ilahi. Ia tidak berhenti di permukaan pesan, melainkan menelusup ke kedalaman: pada kejujuran Nabi, pada kasih sayang Rasul, pada keberanian Musa, keteguhan Ibrahim dan kepemimpinan Sulaiman. Dari sanalah kami memahami: komunikasi, dalam wajah profetiknya, adalah dakwah sunyi yang menghidupkan nurani. Buku ini menyulam nilai-nilai itu menjadi bingkai yang bisa direnungi kembali oleh siapa pun yang merasa letih menghadapi dunia yang penuh hiruk-pikuk namun hampa makna. Di dalamnya, kami mencoba menjabarkan komunikasi profetik dalam bingkai sejarah, teori, hingga aplikasinya dalam ruang sosial dan digital kita hari ini. Ia adalah upaya kecil untuk menghadirkan kembali suara kenabian di tengah riuh rendah algoritma, clickbait, dan polarisasi wacana yang sering kehilangan arah










Komunikasi  Dan  Perubahan Sosial

Komunikasi Dan Perubahan Sosial

 


 Penulis: Ahmad Sopyan Hafid Hudin Lukmanul Hakim Mursam
 
Editor: Amalia Irfani 

 Layout dan Design Cover: Lukmanul Hakim 

 Penerbit: TOP Indonesia Jalan Purnama Agung VII, Pondok Agung Permata Y35,
 Pontianak, Kalimantan Barat 

Cetakan Pertama, Agustus 2025

vi + 190  Halaman 16 x 24 cm

Komunikasi akan selalu beririsan dengan perubahan sosial. Ibarat laut akan selalu beririsan dengan perubahan sosial. Ibarat laut Komunikasi tak bertepi yang mampu mentransmisikan ide, gagasan, nilai, bahkan tak bertepi yang mampu mentransmisikan ide, gagasan, nilai, bahkan aspirasi yang pada akhirnya membentuk lanskap masyarakat. Terlebih di aspirasi yang pada akhirnya membentuk lanskap masyarakat. Terlebih di era digitalisasi sekarang, peran komunikasi menjadi semakin kompleks. era digitalisasi sekarang, peran komunikasi menjadi semakin kompleks. Kehadiran Media sosial, platform daring, tidak hanya sekedar Kehadiran Media sosial, platform daring, tidak hanya sekedar memungkinkan arus informasi lebih cepat dan luas, namun memungkinkan arus informasi lebih cepat dan luas, namun menghadirkan tantangan baru yakni bagaimana menjaga kebenaran, menghadirkan tantangan baru yakni etika, dan kesetaraan dalam akses informasi, yang lambat laun akan ikut bagaimana menjaga kebenaran, etika, dan kesetaraan dalam akses informasi, yang lambat laun akan ikut andil memberi sensasi berbeda dan jamak kita sebut sebagai bagian dari transformasi sosial. andil memberi sensasi berbeda dan jamak kita sebut sebagai bagian dari transformasi sosial. Banyak kita lihat individu yang sukses dalam karir bahkan dikenal luas Banyak kita lihat individu yang sukses dalam karir bahkan dikenal luas oleh masyarakat sebab cerdas mengemas baik serta tepat komunikasi oleh masyarakat sebab cerdas mengemas baik serta tepat komunikasi sosialnya menyesuaikan waktu, tempat dan siapa komunikan yang harus sosialnya menyesuaikan waktu, tempat dan siapa komunikan yang harus dihadapi. 




Senin, 21 Juli 2025

 Buku Saku Bagi Calon Pengantin Sehat dan Islami

Buku Saku Bagi Calon Pengantin Sehat dan Islami


Penulis:
Eka Riana, M.Keb
Sella Ridha Agfiany, MKM
Melly Nirma Syahrani, M.Keb

 
Layout & Desain Gambar
Adi S

Penerbit Top Indonesia 
Jalan Purnama Agung VII Pondok Agung Permata Y35
Pontianak Kalimantan Barat

Cetakan Pertama, Juli 2025

91  page 105 x 148 mm


Buku saku yang kami tulis ini berjudul “Buku Saku Bagi Calon Pengantin Sehat dan Islami” telah kami selesaikan secara maksimal dan sebaik mungkin agar bisa menjadi manfaat bagi pembaca yang membutuhkan tambahan wawasan dan pengetahuan mengenai bagaimana menjadi pasangan calon pengantin yang sehat dan islami. Di dalam buku ini juga tertulis bagaimana pentingnya kesehatan reproduksi dan juga materi ini sangat relevan dengan mata kuliah kesehatan reproduksi yang dapat menjadi pegangan bagi mahasiswa kebidanan dan dosen dari program studi kebidanan

KOLEKSI MUSEUM DALAM KAJIAN Jilid 1 : Kumpulan Hasil Kajian Koleksi Museum Daerah  Kabupaten Sambas

KOLEKSI MUSEUM DALAM KAJIAN Jilid 1 : Kumpulan Hasil Kajian Koleksi Museum Daerah Kabupaten Sambas






Penulis: Sunandar, Aan, Hendra Sutrisna 

Editor : Muriadi, Ph. D

Layout & Desain Gambar:
Hendra Sutrisna

Penerbit Top Indonesia 
Jalan Purnama Agung VII Pondok Agung Permata Y35
Pontianak Kalimantan Barat

Cetakan Pertama, Juli 2025

viii + 161 page 225 x 280 mm


Museum Daerah Sambas pertama kali didirikan pada tahun 2003, sebagai bagian dari wacana pendirian tiga museum daerah yaitu Museum Perjuangan Rakyat Sambas, Museum Tamaddun Islam dan Museum Benda Pusaka. Untuk Museum Perjuangan Rakyat Sambas yang dijadikan tempat museumnya adalah Rumah Orang Kaya Lela Mahkota Ahmad Sood yang terletak di Desa Tumuk Manggis, Museum Tamaddun Islam yang dijadikan tempat museumnya adalah rumah Maharaja Imam H.Muhammad Basiuni Imran dan untuk bangunan tempat museum benda pusaka belum ditentukan tempatnya. Rumah Orang Kaya Lela Mahkota sempat dijadikan museum, seiring berjalan waktu ternyata ada diantara ahli waris rumah tersebut yang tidak menyetujui, sehingga semua barang koleksi yang tersimpan di rumah tersebut harus dikeluarkan. Selanjutnya barang koleksi tersebut disimpan di rumah yang dulu pernah menjadi rumah dinas bupati Sambas di era Bupati Sambas H. Tarya Aryanto hingga H. Burhanuddin A. Rasyid. Bangunan rumah tersebut sebelumnya merupakan bangunan yang dibangun di masa penjajahan Belanda dan diperuntukkan sebagai rumah dan kantor Wakil Residen Belanda di Sambas.